May 23, 2008
Konsep Multi Conference
Solusi point - point terbatas hanya untuk dua titik, jika titik melebihi dua maka kita membutuhkan suatu perangkat tambahan atau server biasa kita sebut MCU (Multipoint Conference Unit) yang oleh Emblaze disebut VCB ( Video Conference Bridge). Dengan MCU kita dalam melakukan conference sampai puluhan bahkan ratusan titik secara bersamaan. Inilah yang disebut multipoint.
Pada situasi Multipoint conference pusat harus memiliki bandwidth yang besar untuk mengakomodasi koneksi yang terjadi dari setiap titik ke MCU pusat. Besarnya bandwidth tergantung dari berapa banyak titik yang tersambung dan berapa besar bandwidth yang digunakan. Dari kasus diatas setiap titik tersambung dengan bandwidth 256 Kbps dengan jumlah titik yang tersambung 6 jadi bandwidth yang harus dimiliki oleh server adalah 6 x 256 Kbps = 1,5 Mbps.
Untuk pengaturan video dan audio semua diproses oleh MCU, audio dan video dari setiap titik diproses dan digabungkan oleh MCU dan kemudian dikirim balik kesemua titik, sehingga setiap titik dapat melihat gambar dan mendengar suara dari semua titik.
Format Gambar Video Conference
Format Gambar Video Conference | |||||||
Format Gambar | Luminance | Luminance | Bitrate tidak di kompres (Mbit/s) |
| |||
10 frame/s | 30 frame/s |
| |||||
Abu2 | Warna | Abu2 | Warna |
| |||
SQCIF | 128 | 96 | 1.0 | 1.5 | 3.0 | 4.4 |
|
QCIF | 176 | 144 | 2.0 | 3.0 | 6.1 | 9.1 |
|
CIF | 352 | 288 | 8.1 | 12.2 | 24.3 | 36.5 |
|
4CIF | 704 | 576 | 32.4 | 48.7 | 97.3 | 146.0 |
|
16CIF | 1408 | 1152 | 129.8 | 194.6 | 389.3 | 583.9 |
|
WARNET & RT/RW-net untuk Konferensi Video?
Kita di Indonesia cukup beruntung pada hari ini, dengan semakin murahnya peralatan Wireless Internet pada 2.4GHz, 5.2GHz, 5.8GHz pada kecepatan 11 s/d 54Mbps dapat menekan investasi untuk membangun sambungan kecepatan tinggi menjadi sekitar Rp. 3.5 s/d 7 juta saja. Gilanya, kita dapat memperoleh akses Internet kecepatan tinggi tanpa perlu menggunakan jasa Telkom sama sekali, artinya tidak perlu membayar pulsa Telkom sama sekali.
Bagi para peminat Internet kecepatan tinggi menggunakan teknologi radio (wireless), saya sangat menyarankan anda untuk bergabung dalam diskusi di mailing list kami di Internet pada alamat:
Asosiasi-warnet@yahoogroups.com
Asosiasi-warnet-broadband@yahoogroups.com
Kadang-kadang beberapa diskusi juga dilakukan di orari-news@yahoogroups.com & majalahneotek@yahoogroups.com. Adapun berbagai naskah & materi tentang teknologi internet wireless berkecepatan tinggi juga dapat diperoleh di http://www.bogor.net/idkf/.
Kebutuhan Bandwidth Video
http://www.4i2i.com/h263_video_codec.htm
http://www-mobile.ecs.soton.ac.uk/peter/h263/h263.html
Pada saat ini, ada dua (2) buah standar kompresi video yang umum digunakan dalam pengiriman video melalui saluran komunikasi yang sempit, yaitu:
- H.261 – biasanya menggunakan kanal ISDN dengan kecepatan p x 64Kbps, dimana p adalah 1, 2, 3, …, 30.
- H.263 – di arahkan untuk mengirimkan gambar video berkecepatan rendah mulai dari 20-30Kbps ke atas.
Pada saat ini standar H.263 merupakan standar kompresi video yang sering digunakan dalam konferensi video melalui Internet. Beberapa hal yang perlu di perhatian adalah:
- Jika kita menggunakan video hitam-putih akan memakan bandwidth lebih kecil daripada jika kita melakukan konferensi menggunakan video berwarna.
- Jika kita menggunakan kecepatan pengiriman frame per second (fps) video yang rendah, akan memakan bandwith yang rendah dibandingkan frame per second (fps) yang tinggi.
Video yang cukup baik biasanya dikirim dengan kecepatan frame per second (fps) sekitar 30 fps. Jika dikirimkan tanpa kompresi, sebuah video dengan 30fps akan mengambil bandwidth kira-kira 9Mbps, amat sangat besar untuk ukuran kanal komunikasi data. Untuk memberikan gambaran bagaimana upaya untuk penghematan bandwidth dan rasio kompresi yang dibutuhkan, ada baiknya kita perhatikan tabel terlampir.
Keterangan | Rata-rata PSNR (dB) | Bitrate (Kbit/s) | Rasio Kompresi |
Orisinil, 30 fps | - | 9124 | 1:1 |
10fps, 20Kbps | 38.51 | 22.81 | 133:1 |
10fps, 50Kbps | 41.75 | 56.70 | 54:1 |
10fps, 100Kbps | 43.98 | 112.09 | 27.1 |
10fps, 500Kbps | 48.38 | 505.61 | 6:1 |
Tampak pada tabel, sebuah pengiriman video yang asli (tidak di kompres) dengan kecepatan 30fps akan memakan bandwidth 9Mbps. Dalam pengiriman video untuk konferensi video melalui Internet, biasanya kita mengurangi jumlah frame yang dikirim, misalnya menjadi 10fps. Beberapa teknik kompresi digunakan mulai dari yang paling kecil hasilnya yaitu 133:1 s/d yang akan memakan banyak bandwidth (500Kbps) dengan rasio kompresi 6:1. Terlihat bahwa video 10fps hasil kompresi 133:1 dapat dikirimkan dalam kanal 23Kbps dengan rata-rata Signal To Noise Ratio 38.51dB, cukup lumayan. Tentunya jika kita ingin memperoleh kualitas yang lebih baik, PSNR yang lebih baik, kompresi dapat dikurangi hingga rasio 6:1 atau lebih rendah lagi.
Kebutuhan Bandwidth Suara / Audio
Suara / audio akan memakan bandwidth jauh lebih sedikit di banding pengiriman gambar / video. Perkiraan kebutuhan bandwidth beserta gambaran kebutuhan kompresinya, akan diterangkan pada bagian ini. Teknik kompresi suara ini juga menjadi dasar pada internet telepon sehingga dapat melakukan hubungan SLJJ & SLI secara murah.
Kompresi | Kbps | MIPS | ms | MOS |
G.711PCM | 64 | 0.34 | 0.125 | 4.1 |
G.726 ADPCM | 32 | 14 | 0.125 | 3.85 |
G.728 LD-CELP | 16 | 33 | 0.625 | 3.61 |
G.729 CS-ACELP | 8 | 20 | 10 | 3.92 |
G.729 x2 Encoding | 8 | 20 | 10 | 3.27 |
G.729 x3 Encoding | 8 | 20 | 10 | 2.68 |
G.729a CS-ACELP | 8 | 10.5 | 10 | 3.7 |
G.723.1 MPMLQ | 6.3 | 16 | 30 | 3.9 |
G.723.1 ACELP | 5.3 | 16 | 30 | 3.65 |
Kolom Kbps memperlihatkan berapa lebar bandwidth yang di ambil untuk mengirimkan suara yang di kompres menggunakan teknik kompresi tertentu. MIPS (Mega Instruction Per Second) memperlihatkan berapa kebutuhan waktu pemrosesan data pada saat melakukan kompresi suara dalam juta instruksi per detik. Mili-detik (ms) adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kompresi. Mean Opinion Score (MOS) adalah nilai opini pendengar di ujung pesawat penerima.
Teknik kompresi dengan standar G.711 yang menggunakan teknik Pulse Code Modulation (PCM) adalah teknik standar yang digunakan oleh operator telekomunikasi, seperti Telkom, dalam mengirimkan suara melalui jaringan data mereka. Standar G.711 merupakan teknik kompresi yang paling tidak effisien, karena akan memakan bandwidth 64Kbps untuk kanal pembicaraan. Memang G.711 akan memberikan kualitas suara terbaik, dengan Mean Opinion Score (MOS) sebesar 4.1. Karena teknik kompresi-nya tidak effisien, G.711 juga tidak memakan banyak kekuatan prosesor (komputer) yaitu hanya 0.34MIPS dan membutuhkan waktu proses 0.125ms.
Untuk memperoleh kualitas yang baik, mendekati MOS 4.1, biasa digunakan teknik kompresi dengan standar G.729 yang akan memakan bandwidth 8Kbps (hanya 1/8 dari G.711). Untuk itu membutuhkan prosesor sinyal digital yang cukup cepat dengan kemampuan mengolah data mencapai 20MIPS.
Bagi mereka yang menginginkan kompresi suara yang maksimal dapat menggunakan standar G.723.1 yang akan memakan bandwidth 5-6Kbps per kanal suara. Yang artinya sebuah kanal suara Telkom (64Kbps menggunakan G.711) akan mampu memuat kira-kira 10 kanal suara internet telepon dengan kompresi G.723.1. Memang kualitasnya tidak sebaik G.729, tapi masih lumayan untuk komunikasi biasa.
Pada saat kita berkomunikasi & berkonferensi menggunakan MS NetMeeting biasanya G.729 atau G.723.1 akan digunakan untuk mengkompres suara kita agar menghemat bandwidth saluran komunikasi Internet. Dengan teknik kompresi yang sama, MS NetMeeting dapat pula digunakan untuk berkomunikasi dengan peralatan gateway internet telepon & kita dapat berbicara menggunakan NetMeeting ke telepon biasa.
sunting by: disini
May 18, 2008
Kebutuhan Infrastruktur Untuk Video Conference
Dalam melakukan perencanaan sebelum menggelar fasilitas konferensi video melalui Internet, kita perlu memperhitungkan kebutuhan bandwidth untuk sukses-nya sebuah konferensi video.
- Kebutuhan bandwidth untuk mengirimkan sinyal gambar / video.
- Kebutuhan bandwidth untuk mengirimkan sinyal suara / audio.
Diantara kedua kebutuhan di atas, kebutuhan bandwidth pengiriman video menjadi sangat penting karena akan memakan sebagian besar bandwidth komunikasi yang ada. Tidak mengherankan jika teknik-teknik untuk melakukan kompresi data menjadi sangat strategis untuk memungkinkan penghematan bandwidth telekomunikasi.
sunting by: sini
Memisahkan Data VCon dengan Data biasa..
Script Firewall NAT
vicon a
chain=srcnat src. address="ip client" out interface=interface(vicon a) action=srcnat to address="ip vicon a" port=0-65535
vicon b
chain=srcnat src. address="ip client" out interface=interface(vicon b) action=srcnat to address="ip vicon b" port=0-65535
script di atas diterap kan dengan adanya 2 vicon ( vicon a dan vicon b) dimana kedua jalur Video Conference tersebut dimasukan ke jalur intranet.
Maaf kalau masih kurang jelas. semoga bermanfaat.
Terima kasih
Konsep Program JARDIKNAS
Oleh : Hendra Widiana
Jardiknas adalah Jaringan Wide Area Network (WAN) yang menghubungkan antara Kantor Depdiknas Pusat dengan Kantor Diknas Propinsi/Kota/Kabupaten dan institusi pendidikan lainnya secara Nasional.
Satu ciri utama dari program jardiknas ini adalah pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi secara optimal. Pemanfaatan ini tidak terbatas hanya dengan pemanfaatan komputer sebagai media belajar sehari-hari, tetapi sampai dengan penggunaan sistem informasi akademik di dalam proses administrasi kemahasiswaan dan penggunaan perangkat-perangkat teleconverence dalam proses pelaksanaannya. Salah satu dukungan utama sehingga ciri ini dapat dilaksanakan adalah terkoneksinya seluruh kabupaten dan kota di Indonesia dalam suatu sistem jaringan berskala nasional yang disebut dengan Jardiknas atau Jejaring Pendidikan Nasional.
Dengan menggunakan fasilitas dari Jardiknas inilah maka proses pemelajaran berbasis TIK dapat dikembangkan, termasuk metode Video Conference yang dilaksanakan untuk menjangkau daerah-daerah yang jauh dari pusat-pusat kota.
Berita Terkini, Sumber: http://teknisi.jardiknas.org
Interkoneksi Jardiknas - Inherent
Written by Khalid Mustafa
Monday, 29 January 2007
Tahun 2006, Departemen pendidikan nasional membuat 2 buah sistem jaringan berskala nasional, yaitu Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas) Kantor dinas/institusi dan Jardiknas Perguruan Tinggi (Inherent - Indonesia Higher Education Network).
Jardiknas Kantor Dinas / Institusi, sampai Januari 2007 telah berhasil menghubungkan 467 titik, yang terdiri dari Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kota, Kantor Dinas Pendidikan Propinsi, BPPLSP, SKB, beberapa perguruan tinggi penyelenggara program teknisi jardiknas dan kantor pusat depdiknas. Bandwidth untuk Jardiknas ini bervariasi, mulai dari 256 Kbps sampai 2 Mbps.
Di sisi lain, di setiap ibukota propinsi, beberapa perguruan tinggi juga terhubung dalam satu sistem jaringan yang cukup besar, dengan bandwidth 2 Mbps sampai 155 Mbps.
Pada hari ini, Senin tanggal 29 Januari 2007, telah dilaksanakan interkoneksi antara NOC Jardiknas yang terletak di Gedung C Lantai 7 Depdiknas Senayan dengan NOC Inherent yang terletak di wisma Aldiron Jl. Gatot Subroto dengan menggunakan Fiber Optik. Bandwidth yang terpasang untuk interkoneksi ini sebesar 100 Mbps.
Dengan terhubungnya Jardiknas - Inherent ini, maka seluruh provider teknisi jardiknas yang telah terhubung dengan Inherent akan dapat mengakses internet melalui link Jardiknas, juga dapat langsung membuka mater-materi yang ada pada NOC Jardiknas.
Semoga dengan adanya interkoneksi ini, maka program teknisi jardiknas akan lebih maju.
Tanggal : 18/01/2006
Video Conference Indonesia
Latar Belakang Video Conference di Indonesia
Video Conferencing Is A Major Business Asset
Video conferencing, as clear from the name itself, is a technology that allows two or more locations or parties to interact through two-way video and audio transmissions, simultaneously. Video conferencing is one of the most advanced forms of conference calls, and has a tremendous effect on almost all aspects of business. Video conferencing is a relatively new technique and requires a lot of infrastructural setup, software, and network. However, with the advent of Internet, it has been made quite easy and economic, as more efficient video compression technologies were developed that permit desktop-based video conferencing.
Video conferencing basically works on digital compression of audio and video streams in real time, and involves a set of equipments. The hardware or software involved in the process of compression of audio or video streams is called a codec—coder/decoder. The compression rate achieved by this codec depends upon the requirements, and it can reach up to 1:500.
Some of the basic components that any video conferencing system includes are: video camera, computer monitor or television, microphones, speakers or telephone system, and an analog or digital telephone network, LAN, or Internet.
One of the major problems that anybody can experience during the video conferencing is the echoing of the voice. However, all the video conferencing systems come with a basic system of acoustic echo cancellation. It detects the echoing of the voice, and blocks it from re-entering the input device.
Multipoint Control Video Conferencing Services
Usage of Video Teleconferencing Services
So, we can say that video conferencing has already benefited in many areas, and it can grow its impact to general public also very easily.
sunting dari : www.call-conference-services.com